Kamis, 20 September 2012
Teknologi Pengolahan Air
Bersih Dengan
Proses Saringan Pasir
Lambat "Up Flow"
PROSES PENGOLAHAN
Saringan Pasir Lambat Konvensional
Secara umum, proses pengolahan air bersih dengan saringan pasir lambat
konvensional terdiri atas unit proses yakni bangunan penyadap, bak penampung,
saringan pasir lambat dan bak penampung air bersih .
Unit pengolahan air dengan saringan pasir lambat merupakan suatu paket. Air
baku yang digunakan yakni air sungai atau air danau yang tingkat kekeruhannya
tidak terlalu tinggi. Jika tingkat kekeruhan air bakunya cukup tinggi misalnya
pada waktu musim hujan, maka agar supaya beban saringan pasir lambat tidak
telalu besar, maka perlu dilengkapi dengan peralatan pengolahan pendahuluan
misalnya bak pengendapan awal dengan atau tanpa koagulasi bahan dengan bahan
kimia.
Umumnya disain konstruksi dirancang setelah didapat hasil dari survai lapangan
baik mengenai kuantitas maupun kualitas. Dalam gambar desain telah ditetapkan
proses pengolahan yang dibutuhkan serta tata letak tiap unit yang beroperasi.
Kapasitas pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan.
Biasanya saringan pasir lambat hanya terdiri dari sebuah bak yang terbuat dari
beton, ferosemen, bata semen atau bak fiber glass untuk menampung air dan media
penyaring pasir. Bak ini dilengkapi dengan sistem saluran bawah, inlet, outlet
dan peralatan kontrol.
Untuk
sistem saringan pasir lambat konvensional terdapat dua tipe saringan yakni :
- Saringan pasir lambat dengan kontrol pada inlet (Gambar 1).
- Saringan pasir lambat dengan kontrol pada outlet. (Gambar 2).
Kedua
sistem saringan pasir lambat tersebut mengunakan sistem penyaringan dari atas
ke bawah (down Flow).
Kapasitas pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan. Biasanya saringan pasir lambat hanya terdiri dari
sebuah bak yang terbuat dari beton, ferosemen, bata semen atau bak fiber glass
untuk menampung air dan media penyaring pasir. Bak ini dilengkapi dengan sistem
saluran bawah, inlet, outlet dan peralatan kontrol.
Gambar 1 Komponen Dasar Saringan Pasir
Lambat Sistem Kontrol Inlet
Keterangan :
A.
Kran untuk inlet air baku dan pengaturan laju penyaringan
B. Kran untuk penggelontoran air supernatant C. Indikator laju air D. Weir inlet E. Kran untuk pencucian balik unggun pasir dengan air bersih F. Kran untuk pengeluaran/pengurasan air olahan yang masih kotor G. Kran distribusi H. Kran penguras bak air bersih |
Hal-hal
yang perlu diperhatikan pada sistem saringan pasir lambat antara lain yakni :
Bagian Inlet
Struktur inlet dibuat sedemikian rupa sehingga air masuk ke dalam saringan
tidak merusak atau mengaduk permukaan media pasir bagian atas. Struktur inlet
ini biasanya berbentuk segi empat dan dapat berfungsi juga untuk mengeringkan
air yang berada di atas media penyaring (pasir).
Lapisan Air di Atas media Penyaring (supernatant)
Tinggi lapisan air yang berada di atas media penyaring (supernatant) dibuat
sedemikian rupa agar dapat menghasilkan tekanan (head) sehingga dapat mendorong
air mengalir melalui unggun pasir. Di samping itu juga berfungsi agar dapat
memberikan waktu tinggal air yang akan diolah di dalam unggun pasir sesuai
dengan kriteria disain.
Gambar 2 Komponen Dasa Saringan Pasir
Lambat Sistem Kontrol Outlet.
Keterangan :
A.
Kran untuk inlet air baku
B. Kran untuk penggelontoran air supernatant C. Kran untuk pencucian balik unggun pasir dengan air bersih D. Kran untuk pengeluaran/pengurasan air olahan yang masih kotor E. Kran pengatur laju penyaringan F. Indikator laju alir G. Weir inlet kran distribusi H. Kran distribusi I. Kran penguras bak air bersih |
Bagian Pengeluaran (Outlet)
Bagian outlet ini selain untuk pengeluran air hasil olahan, berfungsi juga
sebagai weir untuk kontrol tinggi muka air di atas lapisan pasir.
Media Pasir (Unggun Pasir)
Media
penyaring dapat dibuat dari segala jenis bahan inert(tidak larut dalam air atau
tidak bereaksi dengan bahan kimia yang ada dalam air). Media penyaring yang
umum dipakai yakni pasir silika karena mudah diperoleh, harganya cukup murah
dan tidak mudah pecah. Diameter pasir yang digunakan harus cukup halus yakni
dengan ukuran 0,2-0,4 mm.
Sisten Saluran Bawah (drainage)
Sistem saluran bawah berfungsi untuk mengalirkan air olahan serta sebagai
penyangga media penyaring. Saluran ini tediri dari saluran utama dan saluran
cabang, terbuat dari pipa berlubang yang di atasnya ditutup dengan lapisan
kerikil. Lapisan kerikil ini berfungsi untuk menyangga lapisan pasir agar pasir
tidak menutup lubang saluran bawah.
Ruang Pengeluaran
Ruang pengeluran terbagi menjadi dua bagian yang dipisahkan dengan sekat atau
dinding pembatas. Di atas dinding pembatas ini dapat dilengkapi dengan weir
agar limpasan air olahannya sedikit lebih tinggi dari lapisan pasir. Weir ini
berfungsi untuk mencegah timbulnya tekanan di bawah atmosfir dalam lapisan
pasir serta untuk menjamin saringan pasir beroperasi tanpa fluktuasi level pada
reservoir. Dengan adanya air bebas yang jatuh melalui weir, maka konsentrasi
oksigen dalam air olahan akan bertambah besar.
Pengolahan
air bersih dengan menggunakan sistem saringan pasir lambat konvensional ini
mempunyai keunggulan antara lain :
- Tidak memerlukan bahan kimia, sehingga biaya operasinya sangat murah.
- Dapat menghilangkan zat besi, mangan, dan warna serta kekeruhan.
- Dapat menghilangkan ammonia dan polutan organik, karena proses penyaringan berjalan secara fisika dan biokimia.
- Sangat cocok untuk daerah pedesaan dan proses pengolahan sangat sederhana.
Sedangkan
beberapa kelemahan dari sistem saringan pasir lambat konvensiolal tersebut
yakni antara lain :
- Jika air bakunya mempunyai kekeruhan yang tinggi, beban filter menjadi besar, sehingga sering terjadi kebutuan. Akibatnya waktu pencucian filter menjadi pendek.
- Kecepatan penyaringan rendah, sehingga memerlukan ruangan yang cukup luas.
- Pencucian filter dilakukan secara manual, yakni dengan cara mengeruk lapisan pasir bagian atas dan dicuci dengan air bersih, dan setelah bersih dimasukkan lagi ke dalam bak saringan seperti semula.
- Karena tanpa bahan kimia, tidak dapat digunakan untuk menyaring air gambut.
Untuk
mengatasi problem sering terjadinya kebuntuan saringan pasir lambat akibat
kekeruhan air baku yang tinggi, dapat ditanggulangi dengan cara modifikasi
disain saringan pasir lambat yakni dengan menggunakan proses saringan pasir
lambat "UP Flow (penyaringan dengan aliran dari bawah ke atas).
2.2. Sistem Saringan Pasir Lambat "Up Flow"
Teknologi saringan pasir lambat yang banyak diterapkan di Indonesia biasanya
adalah saringan pasir lambat konvesional dengan arah aliran dari atas ke bawah
(down flow), sehingga jika kekeruhan air baku naik, terutama pada waktu hujan,
maka sering terjadi penyumbatan pada saringan pasir, sehingga perlu dilakukan
pencucian secara manual dengan cara mengeruk media pasirnya dan dicuci, setelah
bersih dipasang lagi seperti semula, sehingga memerlukan tenaga yang cucup
banyak. Ditambah lagi dengan faktor iklim di Indonesia yakni ada musim hujan
air baku yang ada mempunyai kekeruhan yang sangat tinggi. Hal inilah yang
sering menyebabkan saringan pasir lambat yang telah dibangun kurang berfungsi
dengan baik, terutama pada musim hujan.
Jika tingkat kekeruhan air bakunya cukup tinggi misalnya pada waktu musim
hujan, maka agar supaya beban saringan pasir lambat tidak telalu besar, maka
perlu dilengkapi dengan peralatan pengolahan pendahuluan misalnya bak
pengendapan awal atau saringan "Up Flow" dengan media berikil atau
batu pecah, dan pasir kwarsa / silika. Selanjutnya dari bak saringan awal, air
dialirkan ke bak saringan utama dengan arah aliran dari bawah ke atas (Up
Flow). Air yang keluar dari bak saringan pasir Up Flow tersebut merupakan air
olahan dan di alirkan ke bak penampung air bersih, selanjutnya didistribusikan
ke konsumen dengan cara gravitasi atau dengan memakai pompa.
Diagram
proses pengolahan serta contoh rancangan konstruksi saringan pasir lambat Up
Flow ditunjukkan pada Gambar (3).
Gambar (3) : Diagram proses pengolahan
air bersih dengan teknologi saringan pasir lambat "Up Flow" ganda.
Dengan sistem penyaringan dari arah bawah ke atas (Up Flow), jika saringan
telah jenuh atau buntu, dapat dilakukan pencucian balik dengan cara membuka
kran penguras. Dengan adanya pengurasan ini, air bersih yang berada di atas
lapisan pasir dapat berfungi sebagai air pencuci media penyaring (back wash).
Dengan demikian pencucian media penyaring pada saringan pasir lambat Up Flow
tersebut dilakukan tanpa pengeluran atau pengerukan media penyaringnya, dan
dapat dilakukan kapan saja.
Saringan
pasir lambat "Up Flow" ini mempunyai keunggulan dalam hal pencucian
media saringan (pasir) yang mudah, serta hasilnya sama dengan saringan pasir
yang konvesional.
Kapasitas
pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan.
III. KRITERIA PERENCANAAN SARINGAN PASIR LAMBAT "UP FLOW"
Untuk merancang saringan pasir lambat "Up Flow", beberapa kriteria
perencanaan yang harus dipenuhi antara lain :
- Kekeruhan air baku lebih kecil 10 NTU. Jika lebih besar dari 10 NTU perlu dilengkapi dengan bak pengendap dengan atau tanpa bahan kimia.
- Kecepatan penyaringan antara 5 - 10 M3/M2/Hari.
- Tinggi Lapisan Pasir 70 - 100 cm.
- Tinggi lapisan kerikil 25 -30 cm.
- Tinggi muka air di atas media pasir 90 - 120 cm.
- Tinggi ruang bebas antara 25- 40 cm.
- Diameter pasir yang digunakan kira-kira 0,2-0,4 mm
- Jumlah bak penyaring minimal dua buah.
Unit
pengolahan air dengan saringan pasir lambat merupakan suatu paket. Air baku
yang digunakan yakni air sungai atau air danau yang tingkat kekeruhannya tidak
terlalu tinggi.
Jika
tingkat kekeruhan air bakunya cukup tinggi misalnya pada waktu musim hujan,
maka agar supaya beban saringan pasir lambat tidak telalu besar, maka perlu
dilengkapi dengan peralatan pengolahan pendahuluan misalnya bak pengendapan
awal atau saringan "Up Flow" dengan media berikil atau batu pecah.
Secara
umum, proses pengolahan air bersih dengan saringan pasir lambat Up Flow sama
dengan saringan pasir lambat Up Flow terdiri atas unit proses:
- Bangunan penyadap
- Bak Penampung / bak Penenang
- Saringan Awal dengan sistem "Up Flow"
- Saringan Pasir Lambat Utama "Up Flow"
- Bak Air Bersih
- Perpipaan, kran, sambungan dll.
Kapasitas
pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan.
IV. PERCONTOHAN
Salah satu rancangan detail konstruksi sistem saringan pasir lampat ‘Up
Flow" dengan kapasitas 100 M3 per hari ditunjukkan seperti pada
Gambar 4.a s/d gambar 4.c.
4.1. Bahan Yang Digunakan
Bahan yang digunakan untuk pembuatan percontohan unit pengolahan
air bersih dengan proses saringan pasir lambat Up Flow antara lain :
- Bak penenang manupun bak penyaring dibuat dengan konstruksi beton cor.
- Perpipaan menggunakan pipa PVC (poly vinyl chloride) diameter 4".
- Media filter yang digunakan yakni batu pecah (split) ukuran 2-3 cm untuk lapisan penahan, dan pasir sungai/pasir silika untuk lapisan penyaring.
Gambar 4.a : Rancangan alat pengolah
air bersih " Saringan Pasir Lambat Up Flow" kapasitas 100 M3/hari.
Tampak Atas.
Gambar 4.b : Rancangan alat pengolah
air bersih " Saringan Pasir Lambat Up Flow" kapasitas 100 M3/hari.
Potongan A -A.
Gambar 4.c : Rancangan " Saringan
Pasir Lambat Up Flow" kapasitas 100 M3/hari. Potongan B-B dan C-C.
4.2.
Spesifikasi Teknis Percontohan Unit Saringan Pasir Lambat Up Flow
Salah satu contoh unit pengolahan air dengan saringan pasir lambat "Up
Flow" adalah unit ala pengolah air yang dibangun di Pesantren La Tansa,
Lebak, Jawa barat, dengan kapasitas 100 M3/hari seperti ditunjukkan
pada gambar desain seperti pada Gambar 5.
Gambar 5 : Unit Pengolahan Air Bersih
dengan Saringan pasir lambat
dengan arah aliran dari bawah ke atas (Up Flow) yang sedang beroperasi.
Kapasitas 100 M3/hari.
Lokasi : Pesantren La tansa, Lebak, Jawa Barat.
dengan arah aliran dari bawah ke atas (Up Flow) yang sedang beroperasi.
Kapasitas 100 M3/hari.
Lokasi : Pesantren La tansa, Lebak, Jawa Barat.
Spesifikasi Alat adalah sebagai berikut :
Kapasitas Pengolahan : 100 m3 / hari
Bangunan Penyadap : Pipa PCV diameter 4" (berlubang)
Bak Penerima / Bak Penenang Awal : 80 cm x 300 cm x 250 cm
Bangunan Penyadap : Pipa PCV diameter 4" (berlubang)
Bak Penerima / Bak Penenang Awal : 80 cm x 300 cm x 250 cm
Saringan Up Flow Awal : Ukuran 200 cm x 300 cm x 225 cm
Tebal Lapisan Kerikil :
Batu Pecah, ukuran 2-3 cm = 20 cm
Batu Pecah, ukuran 1-2 cm = 10 cm
Pasir = 70 cm
Kecepatan Penyaringan = 16 m3/m2 hari
Bak Penenang kedua : 80 cm x 500 cm x 225 cm (2 buah)
Tebal Lapisan Kerikil :
Batu Pecah, ukuran 2-3 cm = 20 cm
Batu Pecah, ukuran 1-2 cm = 10 cm
Pasir = 70 cm
Kecepatan Penyaringan = 16 m3/m2 hari
Bak Penenang kedua : 80 cm x 500 cm x 225 cm (2 buah)
Saringan Pasir Up Flow kedua : 200 cm x 500 cm x 200 cm (2 buah)
Kecepatan Penyaringan : 5 m3/m2 hari
Bak Air Bersih : 200 cm x 580 cm x 200 cm ( + 20 m3)
Tebal Lapisan Kerikil :
Batu Pecah, ukuran 2-3 cm = 20 cm
Batu Pecah, ukuran 1-2 cm = 10 cm
Pasir = 20 cm
Bahan Bangunan : beton semen cor
V. KEUNGGULAN SARINGAN PASIR LAMBAT DENGAN ARAH ALIRAN DARI BAWAH KE ATAS
Kecepatan Penyaringan : 5 m3/m2 hari
Bak Air Bersih : 200 cm x 580 cm x 200 cm ( + 20 m3)
Tebal Lapisan Kerikil :
Batu Pecah, ukuran 2-3 cm = 20 cm
Batu Pecah, ukuran 1-2 cm = 10 cm
Pasir = 20 cm
Bahan Bangunan : beton semen cor
V. KEUNGGULAN SARINGAN PASIR LAMBAT DENGAN ARAH ALIRAN DARI BAWAH KE ATAS
Pengolahan air bersih menggunakan sistem saringan pasir lambat dengan arah
aliran dari bawah ke atas mempunyai keuntungan antara lain :
- Tidak memerlukan bahan kimia, sehingga biaya operasinya sangat murah.
- Dapat menghilangkan zat besi, mangan, dan warna serta kekeruhan.
- Dapat menghilangkan ammonia dan polutan organik, karena proses penyaringan berjalan secara fisika dan biokimia.
- Sangat cocok untuk daerah pedesaan dan proses pengolahan sangat sederhana.
- Perawatan mudah karena pencucian media penyaring (pasir) dilakukan dengan cara membuka kran penguras, sehingga air hasil saringan yang berada di atas lapisan pasir berfungsi sebagai air pencuci. Dengan demikian pencucian pasir dapat dilakukan tanpa pengerukan media pasirnya.
VI. HASIL PENGOLAHAN
Berdasarkan hasil uji coba alat pengolah air saringan pasir lambat Up Flow yang
telah dibangun di Pesantren La Tansa, Lebak, Jawa Barat, dengan kapasitas
operasi 120 M3/Hari, didapatkan hasil analisa kualias air sebelum
dan sesudah pengolahan seperti pada Tabel (1).
Dari hasil analisa tersebut dapat dilihat bahwa dengan teknologi saringan pasir
lambat tersebut dapat menurunkan zat besi dari 1,16 mg/lt menjadi 0,36 mg/lt.
Konsentrasi ammonium juga turun dari 0,4 mg/lt menjadi tak terdeteksi.
Dari hasil analisa air tersebut secara umum dapat diketahui bahwa hasil air
olahan dengan saringan pasir lambat dengan arah aliran dari bawah ke atas
tersebut sudah memenuhi syarat sebagai air bersih, dan jika direbus sudah dapat
digunakan sebagai air minum sesuai dengan standar kesehatan.
VII. OPERASI DAN PERAWATAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal pengoperasian saringan pasir
lambat dengan arah aliran dari atas ke bawah antara lain yakni :
- Kecepatan penyaringan harus diatur sesuai dengan kriteria perencanaan.
- Jika kekeruhan air baku cukup tinggi sebaiknya kecepatan diatur sesuai dengan kecepatan disain mimimum (5 M3/M2.Hari).
- Pencucian media penyaring (pasir) pada saringan awal (pertama) sebaiknya dilakukan minimal setelah 1 minggu operasi, sedangkan pencucian pasir pada saringan ke dua dilakukan minimal setelah 3 - 4 minggu operasi.
- Pencucian media pasir dilakukan dengan cara membuka kran penguras pada tiap-tiap bak saringan, kemudian lumpur yang ada pada dasar bak dapat dibersihkan dengan cara mengalirkan air baku sambil dibersihkan dengan sapu sehingga lumpur yang mengendap dapat dikelurakan. Jika lupur yang ada di dalam lapisan pasir belum bersih secara sempurna, maka pencucian dapat dilakukan dengan mengalirkan air baku ke bak saringan pasir tersebut dari bawah ke atas dengan kecepatan yang cukup besar sampai lapisan pasir terangkat (terfluidisasi), sehingga kotoran yang ada di dalam lapisan pasir terangkat ke atas. Selanjutnya air yang bercampur lumpur yang ada di atas lapisan pasir dipompa keluar sampai air yang keluar dari lapisan pasir cukup bersih.
Gambar 6 : Foto pada waktu pencucian
pasir dengan pemompaan.
PENUTUP
Aspek yang paling menarik dari sistem saringan pasir lambat adalah
pengoperasiannya sederhana, mudah dan murah. Apabila konstruksi saringan dirancang
sesuai dengan kriteria perencanaan, maka alat ini dapat menghasilkan hasil yang
baik dan murah. Di dalam proses saringan pasir lambat ini selain terjadi
penyaringan secara fisik juga terjadi proses biokimia. Mikroorganisme yang
hidup dan menempel pada permukaan media menyaring dapat menguraikan senyawa
organik, amonium serta senyawa mikro polutan lainnya. Selain itu dengan proses
saringan pasir lambat juga dapat menurunkan zat besi dan mangan yang ada dalam
air baku.
Sistem saringan pasir lambat ini sangat sesuai diterapkan di daerah pedesaan di
negara- negara berkembang, khususnya di Indonesia, karena sistem ini cukup
sederhana baik dari segi konstruksi operasionalnya , serta biaya operasinya
sangat murah. Di samping itu, sistem saringan pasir lambat ini dapat dirancang
mulai dari kapasitas yang kecil sampai kapasitas yang besar.
DAFTAR
PUSTAKA
- Annonimous, "Design Criteria For Waterworks Facilities", Japan Water Works Association, 1978.
- Tambo, N., and Okasawara, K., "Jousui no Gijutsu", Gihoudo Shuppan, Tokyo, 1992.
- Viessman, W. JR.and Hammer, "Water Supply And Pollution Control", Fourth Edition, Harper & Row Publishers, New York, 1985.
Tabel 1 : Hasil Analisa Air Baku dan Air Olahan
No.
|
Sifat
Fisika
|
Satuan
|
Air
Baku
|
Air
Olahan
|
Standar
|
|
1
|
Keadaan
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
2
|
Bau
|
-
|
-
|
-
|
tak
berbau
|
|
3
|
rasa
|
-
|
-
|
-
|
tak
berasa
|
|
4
|
Suhu
|
oC
|
27,7
|
27,7
|
normal
|
|
5
|
Kekeruhan
|
NTU
|
28,8
|
4,8
|
5
|
|
6
|
Warna
|
Pt-Co
|
25
|
0,9
|
50
|
|
7
|
Daya
Hantar Listrik
|
mmhos/cm
|
75
|
79
|
||
Sifat
Kimia
|
||||||
8
|
pH
|
-
|
6,9
|
7,0
|
6,5
- 9,0
|
|
9
|
Jumlah
Zat Padat
|
mg/lt
|
65
|
63
|
1500
|
|
10
|
Karbon
dioksida bebas
|
mg/lt
|
-
|
-
|
-
|
|
Karbon
dioksida agresif
|
mg/lt
|
-
|
-
|
-
|
||
11
|
Alkalinitas
:
|
-
|
||||
a.
phonolphtalein
|
mg/lt
CaCO3
|
-
|
-
|
-
|
||
b.
Total
|
sda
|
24,2
|
24,6
|
-
|
||
c.
hidroksida
|
sda
|
-
|
-
|
-
|
||
d.
karbonat
|
sda
|
-
|
-
|
-
|
||
e.
bikarbonat
|
sda
|
-
|
-
|
-
|
||
12
|
Kesadahan
|
sda
|
-
|
-
|
500
|
|
13
|
Kalsium
|
mg/lt
-CaCO3
|
5,9
|
6,1
|
200
|
|
14
|
Magnesium
|
sda
|
17,3
|
17,4
|
150
|
|
15
|
Besi
Total
|
mg/lt-Fe
|
1,16
|
0,36
|
1,0
|
|
Terlarut
|
sda
|
-
|
-
|
-
|
||
16
|
Mangan
|
mg/lt-Mn
|
negatip
|
negatip
|
0,5
|
|
17
|
Ammonium
|
mg/lt-NH4+
|
0,4
|
ttd
|
-
|
|
18
|
Nitrit
|
mg/lt-NO2
|
negatip
|
negatip
|
1,0
|
|
19
|
Nitrat
|
mg/lt-NO3
|
-
|
-
|
10
|
|
20
|
Angka
Permanganat
|
mg/lt
|
1,25
|
1,0
|
10
|
|
21
|
Khlorida
|
mg/lt-Cl-
|
1,50
|
1,55
|
600
|
|
22
|
Sulfat
|
mg/lt-SO4-
|
1,0
|
1,0
|
400
|
|
LAMPIRAN
GAMBAR
Pembangunan bak penyaringan
Konstruksi beton penyangga media
penyaring
Pengisian lapisan kerikil
Bak penenang ke dua
Pengisian media pasir ke dalam bak
penyaringan
SK-KD TIK Kelas 9
Silabus
Buku Siswa Kelas 9
Kelas 9 Semester 1
Kelas 9 Semester 2
- Mengenal Internet dan Intranet
- Jaringan Komputer dan Pertukaran Informasi
- Perangkat untuk Mengakses Internet
- Melakukan Koneksi Internet
Kelas 9 Semester 2
- Mengakses Internet
- Layanan Informasi Internet
- Mengakses situs untuk Memperoleh informasi
- Layanan Komunikasi Interaktif di Internet
- Glossarium
Download Buku Tugas
Buku Siswa Kelas 8
Alamat email Tugas
Untuk melihat alamat email untuk mengumpulkan tugas :Klik disini
Gerakan Membaca
Media Powerpoint
Tutor Sebaya
Buku Excel 2007
Untuk Persiapan Ulangan Semester Genap 2013 Siswa kelas 8 bisa download Materi ajar dibawah ini :
Download Buku Excel 2007
1. Bab V
2. Bab VI
3. Bab VII
4. Bab VIII
1.Diagram Alir (Flowchart)
2.Algoritma dan Pemprograman
Soal Online
Tes 1 TIK Kelas 8 sm2 Online
Download Buku Excel 2007
1. Bab V
2. Bab VI
3. Bab VII
4. Bab VIII
1.Diagram Alir (Flowchart)
2.Algoritma dan Pemprograman
Soal Online
Tes 1 TIK Kelas 8 sm2 Online
Daftar Pengunjung
Link Blog School
Link Edukasi
Album Foto
Album Foto SMPN1 Batu disini
Powerpoint
Prasyarat untuk download :
Mempunyai gmail
2. Buka dulu gmailnya
3. Klik menu di bawah ini yang akan di download
1. Managemen File.PPT
2. Perangkat Keras.PPT
3. Sistem Operasi.PPT
4. Mengoprasikan Komputer.PPT
5. Sejarah Teknologi.PPT
6. Perangkat TIK.PPT
Mempunyai gmail
2. Buka dulu gmailnya
3. Klik menu di bawah ini yang akan di download
1. Managemen File.PPT
2. Perangkat Keras.PPT
3. Sistem Operasi.PPT
4. Mengoprasikan Komputer.PPT
5. Sejarah Teknologi.PPT
6. Perangkat TIK.PPT
Bhs.Inggris Online
Modul Kelas 9
Contoh Soal Online
Blog Archive
-
▼
2012
(14)
-
▼
September
(13)
- Soal Online
- Alamat email untuk kirim tugas
- Teknologi Pengolahan Air Bersih
- Download Materi Pelajaran dan Perangkat Mengajar
- Media Kelas 9
- Media Kelas 8
- KEGIATAN PEMBELAJARAN 7
- KEGIATAN PEMBELAJARAN 6
- KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
- KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
- KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
- KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
- KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
-
▼
September
(13)